Assalamu’alaikum wa
RahmatuLlahi wa Barakatuh
Setelah beliau memuji Allah dan
bershalawat kepada Nabi
Muhammad saw lalu membaca
ayat Al Quran dan hadits Nabi
Muhammad.
Hadirin yang di muliakan Allah
SWT
Saat ini orang berusaha mencari
hasil bumi. Nabi juga bersabda,
manusia itu barang tambang
sebagaimana barang tambang
emas dan perak. Berbagai
macam alat digunakan untuk
menggali sumber daya alam.
Dalam diri manusia juga ada
potensi yang mahal. Jangan
dikira dalam diri seorang preman
atau orang-orang yang dianggap
hina dalam masyarakat ternyata
ada sesuatu yang sangat
berharga. Satu-satunya cara
untuk menggali kemuliaan
manusia adalah dengan usaha
dakwah.
Begitu rahimnya Allah kepada
umat ini maka usaha dakwah
diberikan kepada Nabi
Muhammad dan para
pengikutnya. Jalan hidup nabi
adalah mengajak manusia untuk
mengabdi kepada Allah dengan
‘bashirah’ (pandangan hati) dan
ini adalah kerja Nabi dan orang
yang beriman kepada nabi. Hasil
pertama yang didapat jika
seseorang yang berdakwah
adalah dirinya dibersihkan dari
kemusyrikan. Janganlah
seseorang berkoar bahwa
dirinya dengan belajar tauhid
bertahun-tahun lalu bebas dari
kemusyrikan, sekali-kali tidak jika
orang tersebut belum
berdakwah. Jangankan manusia
biasa. Nabi Musa as belajar di
tempat yang suci dan diajari
langsung oleh Allah mengenai
tauhid, tapi musa belum terbebas
dari kemusyrikan. Ketika Musa
ditanya, apa yang ada ditangan
kananmu hai Musa? Ini tongkat
saya banyak kegunaannya. Dan
Musa gagal dalam ujian pertama
walaupun baru belajar tauhid.
Ujian kedua Allah perintahkan
kepada Musa untuk membuang
tongkatnya yang dia sangat
cintai lalu tongkatpun berubah
menjadi ular. Ujian ketiga ketika
tongkat telah berubah menjadi
ular, Allah perintahkan untuk
mengambil ular tersebut. Tauhid
tidak cukup dalam pengetahuan
tauhid saja namun harus
dibuktikan dengan perbuatan.
Allah akan memperbaiki
keimanan Nabi Musa dengan
menghantarkan Musa ke medan
dakwah. Allah perintahkan Musa
untuk berdakwah kepada
Fir’aun. Setelah beberapa lama
digembleng dalam dakwah. Saat
Musa dikejar-kejar Firaun dan
bala tentaranya. Di depan mereka
ada lautan dan dibelakang
mereka ada Firaun dan bala
tentaranya. Pengikut beliau yang
nota benenya hanya beribadah
namun tidak berdakwah, ketika
menghadapi situasi ini mereka
mengatakan, wahai Musa celaka
kita?? Pengikutnya yang selama
40 tahun belajar kepada Musa
dan Mursyidnya adalah seorang
Nabi namun keimanan mereka
sangat lemat kepada Allah SWT.
Pengikutnya masih takut kepada
makhluk.
Kalau seorang yang sudah tidak
lagi dimedan dakwah, walau pun
sekarang dia memakai sorban
dan memelihara jenggot, namun
nanti ketika akan ada cobaan
bahwa yang demikian adalah
teroris maka mereka akan
melepas soban dan mencukur
jenggot-jenggot mereka. Jika
sekarang seorang wanita
memakai purdah namun dia
tidak lagi di medan dakwah
lama-kelamaan purdah akan dia
lepas. Seorang anak kecil di
Francis yang hidup dalam medan
dakwah di rumahnya. Di
sekolahnya gurunya membujuk
untuk melepas jilbabnya, namun
dia tidak mau melepas jilbabnya.
Lalu gurunya bertanya lagi
keanak tersebut, bagaimana
caranya agar kamu mau melepas
jilbab. Anak itu berkata, ibu ambil
pedang dan tebas leher saya
hanya dengan cara yang
demikian jilbab saya bisa
terlepas.
Sedangkan Musa mengatakan
‘inna ma’iya Rabby sayahdiin’ –
sesungguhnya bersama saya
Rabb saya dan dia akan memberi
petunjuk-. Pada saat tersebut
Musa mampu melupakan
tongkatnya yang bermanfaat
ketika memakan ular-ular
penyihir Firaun. Mampukah
karkun untuk menafikan sesuatu
yang ada pada dirinya dan hanya
bergantung hanya kepada Allah.
Para pegiat dakwah hendaknya
jangan menggantungkan
dakwah dengan kebendaan. Jika
kita diuji dengan dua pilihan
antara jadwal jaulah dengan
bisnis yang menghasilkan $1.500
yang cukup untuk keluar ke India
Pakistan, dan Banglades. Kalau
dia pilih bisnisnya dan
meninggalkan jaulahnya, dengan
berkeyakinan dengan uang itu
dia bisa ke IPB itu bagaikan
orang yang membeli alas kaki
untuk berjalan tapi memotong
kedua kakinya. (Maulana Yunus).
Dia mengasakan dakwah dengan
‘bashar’ bukan dengan
‘bashirah’.
Seorang ulama di Indonesia yang
selsai belajar di Madinah dan ikut
dakwah. Lalu diteror oleh teman-
temannya. Wahai ustadz kenapa
kamu ikut orang-orang musyrik
dan penuh dengan kebid’ahan.
Ulama tersebut menjawab
memang ada hal-hal tersebut
dalam diri mereka namun saya
yakin dengan janji Allah, orang-
orang yang berjihad dijalan kami,
pasti kami akan tunjukan jalan-
jalan hidayah.
Memang ketika baru memulai
dakwah, kesyirikan masih ada
dalam diri-diri orang yang
berjalan di jalan dakwah, namun
selama mereka menjadikan
dakwah sebagai jalan hidup
mereka sedikit-sedikit Allah akan
membersihkan memusyrikan
dari diri mereka.
Dalam dakwah tidak boleh
berpecah belah. Dalam taklim
boleh berbeda-beda. Silakan
anda belajar ke Madinah, Mesir,
Lirboyo, Temboro, Magelang, ke
Banten silakan. Perbedaan dalan
hokum fiqih adalah rahmat. Ada
ucapan seorang yang
mengatakan sesuatu yang
membuat saya tercengang ketika
mendengarnya dan mungkin
anda akan tercengang pula,
yaitu : jika ada seorang Alim yang
menginginkan mengumpulkan
umat semua dalan satu madzhab
itu tidak akan terjadi dan Allah
tidak akan Ridha. Allah ingin
sunnah Nabi Muhammad tetap
terjaga hingga hari Kiamat. Nabi
pernah shalat subuh dengan
qunut dan tanpa qunut. Jika
umat ini hanya dikumpulkan
dalam madzhab yang tidak
menggunakan qunut, maka
sunah Nabi shalat subuh dengan
qunut akan hilang.
Rasulullah Shalat di Mina dan di
Makkah waktu haji di qasar
menjadi dua rakaat, demikian
juga Abu Bakar, dan Umar. Lalu
ketika Utsman menjadi Amirul
Hajj beliau shalat empat rakaat,
lalu Abdullah bin Mas’ud
mengkritik Utsman dengan
memberitahu bahwa Rasulullah,
Abu Bakar, dan Umar telah shalat
qasar dua rakaat. Namun
Abdullah bin Mas’ud tetap shalat
berjamaah dengan Utsman
sebanyak empat rakaat di depan
murud-muridnya. Setelah selesai
shalat murid-muridnya bertanya,
wahai guru kenapa kamu
mengkritik Utsman namun
engkau ikut shalat empat rakaat.
‘alkhilafu ‘asyad’ perpecahan itu
lebih berat lagi. Sedangkan
Rasulullah bersabda untuk
mengikuti sunnah Nabi dan
sunnahnya 4 khulafaur rasyidin
al mahdiyyin. Mengikuti Utsman
juga termasuk mengikuti sunnah
Nabi Muhammad saw.
Jangan mencoba-coba menghina
SHAHABAT Nabi saw. Imam Malik
berfatwa orang yang menghina
dan membenci shahabat adalah
KAFIR. Jangan bersahabat
dengan mereka, jangan terkesan
dengan buku-buku mereka yang
menghina shahabat.
Seorang bertanya kepada
Abdullah bin Mubarak ra. mana
yang lebih mulia antara Umar bin
Abdul Aziz rah.a dengan
Muawiyah ra. Dijawab, debu-
debu yang menempel dihidung
keledai Muawiyah ketika berjalan
bersama Rasulullah tidak bisa
dibandingkan dengan amalan
Umar bin Abdul Aziz.
Tabiin tidak bisa menyamai
shahabat. Shahabat tidak bisa
menyamai Nabi. Walaupun ada
seorang tabiin yaitu, Uwaisy
Alqarni yang memerintahkan
Umar untuk meminta doa
kepadanya jika bertemu. Namun
kemuliaan Uwaisy tidak bisa
menyamai kemuliaan shahabat.
Begitu juga kita tidak boleh
menghina Alqamah yang
terhalang mengucapkan
LaailahaillaAllah karena ibunya
tersinggung dengan
perbuatannya. Karena kemuliaan
Alqamah tidak bisa dibandingkan
dengan tabiin dan seterusnya.
Syaikh Ilyas ditanya orang. Kerja
yang kamu buat sekarang ini
banyak melalaikan hak makhluk,
bagaimana ini? Dijawab, betul.
Saya akui kerja yang saya
galakan sekarang ini banyak
mengurangi hak makhluk, tapi
dengan seorang mengambil
usaha ini dengan sebab
usahanya banyak orang-orang
yang dahulunya melalaikan hak
makhluk setelah mendapat
hidayah dia menjadi orang-
orang yang menunaikan hak
makhluk.
Semua kelalaian yang dilakukan
dai dalam menjalankan usaha
dakwah semuanya akan dibayar
oleh Allah SWT. Orangtua di
akhirat menuntut anaknya yang
dai karena waktunya kurang
dalam berbakti kepada kedua
orangtuanya disebabkan usaha
dakwah yang ia perjuangkan.
Allah akan menawarkan kepada
orangtua tersebut maukah kalian
memaafkan anakmu dan akan
aku masukkan kalian berdua ke
dalam surga?
Jangan berpecah belah dalam
dakwah.
Taklim dibuat untuk menopang
dakwah.
Ibadah dibuat untuk menopang
dakwah.
Dzikir dibuat untuk menopang
dakwah.
Khidmat dibuat untuk menopang
dakwah.
Sekarang ini banyak orang yang
ibadah dan banyak orang yang
tahajud. SBY tahajud, Amin Rais
tahajud, Hamzah Haz tahajud,
petani tahajud, karyawan
tahajud, namun ibadah yang
benar adalah ibadah –tahajud-
untuk persiapan dakwah. Jangan
tahajud untuk uang, bisnis
lancar, ingin jadi presiden, dan
lain-lain.
Keanehan dunia jika karkun tidak
tahajud, keanehan berikutnya
jika karkun masbuk, dan
parahnya lagi jika karkun masih
merokok. Malaikat tidak akan
datang kepada orang yang
tahajud yang mulutnya berbau
rokok.